Time Machine Project

Time Machine Project

Sabtu, 02 Juli 2016

RECYCLE OLD BINDER

Sources : Google Image
Hello..

Bagaimana puasa hari ini ?
Lancar ?
Kebetulan saya sedang kedatangan tamu bulanan, jadi hari ini tidak puasa dulu.
Bagi yang sedang berpuasa dan tetap menjalankan aktivitas, yang semangat yaa..
Walau hari libur, tapi tetap harus produktif yaa.




Hari ini cukup berat untuk saya karena kalau sudah didatengin tamu bulanan, pasti perut langsung sakit, melilit tanpa ampun. Tapi sengaja dibawa sibuk biar tidak terlalu kerasa sakitnya. Yaaa walaupun di jam-jam pertama hanya bisa berbaring lemah di kasur.

Hari ini saya berhasil menyelesaikan satu kerjaan rumah, bukan cuci piring, ataupun cuci pakaian, apalagi kerjain tugas bunpou, Bukan.
Saya baru saja menyelesaikan “Recycle Old Binder”.
Sebenarnya bindernya ga tua-tua banget sih, tahun ini baru berumur 4 tahun hehee..

Saya memang suka sekali dengan kegiatan Recycle.
Tidak harus membeli barang baru untuk mendapatkan sesuatu yang baru, asalkan kita kreatif memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar kita.

Waktu masih kecil, bunda saya jarang membelikan saya mainan. Karena saya anak terakhir juga, jadi selalu dapat mainan bekas kakak (padahal kakak saya cowo, kebayang dong wujud mainannya seperti apa). Karena tidak mau merepotkan bunda, alhasil saya memutar otak bagaimana caranya agar mainan tersebut bisa menjadi mainan favorit saya.


Contoh kecilnya, saya paling bayak mendapatkan mainan mobil-mobilan. Warna mobil-mobilan tersebut pun kebanyakan sudah memudar kembali ke warna aslinya. Kemudian mobil-mobilan tersebut saya cat menggunakan cat air milik saya tentunya dengan warna favorit saya. Tapi karena memakai cat air, terkadang warnanya suka hilang, jadi saya selalu melakukan perawatan rutin untuk mobil-mobil cantik itu hehee..
Dan masih banyak lagi kegiatan serupa yang saya lakukan kepada mainan-mainan bekas yang saya dapatkan. 


Dan kegiatan mendaur-ulang itupun terus berlanjut sampai sekarang.
Seperti hari ini saya telah mendaur-ulang binder lama saya.
Jadi binder ini saya dapatkan saat pertama masuk kuliah di Binus University.
Ya, saya berkuliah disana, mengambil jurusan Sastra Jepang, dan sampai sekarang kemampuan berbahasa Jepang saya masih “CUPU” hehee, saya harus banyak belajar lagi.


Binder ini hanya tergeletak begitu saja di kamar. Saat pertama masuk kuliah, saya masih memakai binder saya pas SMA. Saya kurang suka binder dengan ukuran yang kecil, karena tidak bisa muat catatan banyak, jadi saya lebih memilih untuk memakai binder lama saya daripada binder Binus ini.


Sources : Pribadi
Binder yang sudah berumur 4 tahun
(maaf, ini bukan promosi Universitas yaa hehe..)


Kebetulan kemarin sedang bongkar-bongkar lemari, dan menemukan binder ini. Seketika langsung dapat ide untuk mempercantik dan merubah tampilan binder ini. Saya punya ide untuk membungkusnya dengan kain. Yaa, sampulnya adalah kain yang ada di foto ini juga. Kain tersebut saya beli saat saya peri ke Jepang tahun 2014 yang lalu, tepatnya saat saya berkunjung ke Kumamoto. Ukuran kainnya sendiri sekitar 50cm x 50cm.

Disana saya mampir ke “百円Shop” atau yang sering kita kenal sebagai Toko Sepuluh Ribuan. Yup, di toko itu semua barang-barangnya di bandrol dengan harga ¥100 atau kalau di rupiah-in menjadi Rp10.000. Tentu saja kain ini pun juga memiliki harga Rp.10.000. Cukup murah, bukan ?

Toko ini beda dengan Daiso, saya lupa nama tokonya sendiri apa, intinya mereka menjual barang-barang yang tidak jauh beda dengan Daiso.


Sources : Pribadi
Proses daur-ulang step 1

Di postingan saya sebelumnya, saya tidak pernah memperlihatkan step-by-step proses pembuatan hasil kerajinan tangan saya. Untuk kali ini saya menyempatkan membuat step-by-step pembuatannya, dan mungkin bisa menginspirasi kalian yang melihatnya J

Saya memakai lem FOX (atau yang biasa dikenal dengan lem putih atau lem kayu) sebagai alat perekat kain ke binder. Beberapa orang sering ada yang bertanya-bertanya; “Memangnya kuat memakai lem putih?”, “Apa nanti tidak copot-copot?”.

Jawabannya adalah : Tidak.
Memakai lem ini tidak akan copot-copot, dan nyatanya lem ini cukup kuat merekatkan kain ke bidang kertas atau karton. Ini semua saya pelajari saat mengikuti workshop yang diadakan Sawo Kecik (saya akan membahasnya lebih lanjut di postingan berikutnya). Disana, kita membuat barang daur ulang dari karton bekas susu yang dilapisi kain menjadi barang-barang baru yang lebih berguna, seperti dompet, cover notebook, dan masih banyak lagi.

Tapi, sebelum saya tempelkan kain ke binder, saya melapisi binder dengan dakron.
Ya, sesuatu yang berwana putih itu adalah dakron.
Kenapa saya tambahkan dakron?
Entah kenapa saya selalu suka barang yang empuk-empuk hehee..
Beberapa kali saya melihat notebook yang covernya dilapisi busa memiliki harga yang cukup mahal, karena itu saya sangat berkeinginan membuat buku idaman saya sendiri dengan cara menambahkan material dakron.


Sources : Pribadi
Proses daur-ulang step 2


Ini adalah wujud binder saat sudah dilapisi oleh dakron.
Bentuknya sedikit lucu ya.
Saya memberikan lem ke binder menggunakan alat bantu kuas. Ini bisa membantu mempercepat proses pengeleman. 




 Sources : Pribadi
Proses daur-ulang step 3
Sudah selesai dilapisi dengan kain


Kemudian, langkah berikutnya adalah lapisi binder dengan kain.
Ini merupakan proses yang cukup menyulitkan karena adanya material tambahan dakron yang cukup merepotkan saat proses menyatukan kain ke binder.


Sources : Pribadi
Proses daur-ulang step 4
Finishing

Setelah binder sudah dilapisi dengan kain, terakhir lapisi bagian dalam binder untuk menutupi sisa-sisa kain. Saya menggunakan kertas bertekstur untuk melapisi bagian dalam. Dan tentunya saya menambahkan pita renda yang berfungsi untuk mengunci binder, dengan cara diikatkan seperti membuat simpul pita.

Daaaan voillaaaaaaa.....
Daur-ulang binder lama sudah jadiiiii...
Yeeaaayyy....

Sources : Pribadi
Hasil akhir daur-ulang

Sources : Pribadi
Hasil akhir daur-ulang


Sources : Pribadi
Hasil akhir daur-ulang


Sources : Pribadi
Hasil akhir daur-ulang

Ini beberapa tampilan hasil akhir dari daur-ulang binder yang sudah lama dan membosankan menjadi binder yang imut dan lucu.
Isi dari binder ini masih belum banyak, nanti kalau sudah penuh terisi akan saya laporkan lagi melalui postingan berikutnya.

Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi yaa..


Keep crafting, guys !!

0 komentar:

Posting Komentar