Time Machine Project

Time Machine Project

Jumat, 12 November 2010

Sejarah Kimono Part 1

Di postingan sebelumnya udah diceritain tentanga apa itu Yukata, sekarang aku mau berbagi informasi tentang Sejarah Kimono mulai dari zaman Jomon sampai zaman Nara .......


Zaman Jomon dan Zaman Yayoi

Kimono zaman Jomon dan zaman Yayoi berbentuk seperti baju terusan. Dari situs arkeologi tumpukan kulit kerang zaman Jomon ditemukan Haniwa. Pakaian atas yang dikenakan haniwa disebut kantoi.
Dalam Gishiwajinden (buku sejarah cina mengenai tiga negara) ditulis tentang pakaian sederhana untuk laki-laki. Sehelai kain diselempangkan secara horizontal pada tubuh pria seperti pakaian biksu, dan sehelai kain dililitkan di kepala. Pakaian wanita dinamakan Kantoi. Ditengah sehelai kain dibuat sebuah lubang untuk memasukkan kepala. Tali digunakan sebagai pengikat di bagian pinggang.

Masih menurut Gishiwajinden, kaisar wanita bernama Himiko dari Yamataikoku (sebutan zaman dulu untuk jepang) selalu mengenakan pakaian kantoi bewarna putih. Serat rami merupakan bahan pakaian untuk rakyat biasa, sementara orang berpangkat mengenakan kain sutra.




Ini adalah pakaian wanita pada sekitar tahun 1870.


Zaman Kofun
Pakaian pada zaman Kofun mendaptkan pengaruh dari daratan Cina, dan terdiri dari dua potongan pakaian : pakaian atas dan pakaian bawah. Haniwa mengenakan baju atas seperti mantel yang dipakai menutupi kantoi. Pakaian bagian bawah berupa rok yang dililitkan di pinggang. Dari penemuan Haniwa terlihat pakaian berupa celana berpipi lebar seperti hakama.
Pada zaman Kofun mulai dikenal pakaian yang dijahit. Bagian depan kantoi di buat terbuka dengan lengan baju bagian bawah mulai dijahit agar mudah dipakai. Selanjutnya, baju atas terdiri dari dua jenis kerah :
  • Kerah datar sampai persis dibawah leher (agekubi)
  • Kerah berbentuk huruf "V" (tarekubi) yang dipertemukan dibagian dada.



Ini adalah contoh pakaian bagian bawah pada zaman Kofun.




Zaman Nara

Aristokratat zaman Asuka bernama Pangeran Shotoku, menetapkan 12 strata jabatan dalam istana kaisar (kan-i junikai). Pejabat istana dibedakan menurut hiasan penutup kepala (kanmuri). Dalam kitab hukum Taiho Ritsuryo dimuat peraturan tentang busana resmi, busana pegawai istana, dan pakaian seragam dalam istana. Pakaian formal yang dikenakan pejabata sipil (bunkan) dijahit dibagian bawah ketiak. Pejabat militer mengenakan pakain formal yang tidak dijahit dibagian bawah ketiak agar pemakainya bebas bergerak. Busana dan aksesoris zaman Nara banyak dipengaruhi budaya Cina yang masuk ke Jepang. Pengaruh budaya Dinasti Tang ikut mempopulerkan baju berlengan sempit yang disebut kosode untuk dikenakan sebagai pakaian dalam.
Pada zaman Nara terjadi perubahan dalam cara mengenakan kimono. Kalau sebelumnya kerah bagian kiri harus berada dibawah kerah bagian kanan, sejak zaman Nara, kerah bagian kanan harus berada dibawah kerah bagian kerah kiri. Cara mengenakan
kimono dari zaman Nara terus dipertahankan hingga kini. Hanya orang meninggal dipakaikan kimono dengan kerah kiri berada dibawah kerah kanan.




Ini adalah contoh baju Kimono di zaman Nara.



Sampai sini dulu yaa, sebenarnya masih banyak lagi tapi besok aja di postingin lagi ..
See ya next time :)

0 komentar:

Posting Komentar