Sudah
lewat berapa tahun saya tidak meng-update blog ini (hehe lebay).
FYI
guys, kenapa 3 post terakhir blog ini di update dalam jarak waktu yang
berdekatan dikarenakan untuk kepentingan tugas. Sebenarnya saya tipe orang yang
cukup malas untuk membuat sebuah tulisan, termasuk dalam membuat update di
sosial media.
Tapi
zaman sekarang itu, meng-update atau yang saya pahami sebagai “share” sesuatu
yang kita miliki di media sosial itu cukup penting.
Kenapa
??
Karena
hanya dengan update moment di media sosial, ribuan orang bisa mengetahui apa
yang sedang kita lakukan. Dan hal ini dapat sangat membantu kita yang memiliki usaha kecil-kecilan sebagai tempat promosi "gratis" produk kita. Daripada pasang iklan di majalah atau media lainnya yang membutuhkan biaya tidak sedikit, lebih baik memanfaatkan media sosial.
Tapiiiiiii, bukan share tentang keluh kesah yaa guys!!
Tapiiiiiii, bukan share tentang keluh kesah yaa guys!!
Ini
yang saya pelajari beberapa waktu belakangan ini. Saya juga anak muda biasa
yang pernah mengalami fase “update keluh kesah” kehidupan sendiri di media
sosial tercinta.
Saya
pernah dapat nasihat dari seorang teman saat sedang magang dulu. Masa-masa
magang itu termasuk masa-masa “meng-galau-kan” yang pernah saya alami. Pusing
sama deadline magang, ditimpa lagi dengan deadline tugas di komunitas teater
yang saya ikuti, sampai masalah……………perasaan. Dan saya tidak punya banyak waktu
untuk sekedar cerita-cerita ke sahabat saya. Karena itulah beberapa waktu saya
sering update keluh kesah di media sosial. Dan teman magang saya pun bilang………..
“Buat
apa berisik di media sosial, lo hanya terlihat semakin lemah, dan orang-orang
akan merasa senang dengan kesulitan yang lo alami tapi pura-pura ber-empati di
depan muka lo!! Dan drama pun akan terus berlanjut”.
Awalnya
saya terus bergulat denga pemikiran saya sendiri. Beranggapan bahwa omongan
teman saya itu hanyalah opsi kedua. Tapi, suatu nasihat yang keluar dari
mulut cowo itu terkadang lebih realistis dibandingkan nasihat yang keluar dari
mulut cewe.
Yes,
tidak mudah untuk berubah.
Butuh
waktu dan kebesaran hati untuk mengesampingkan ego sendiri. Dan sekarang,
sedikit demi sedikit saya mampu untuk menahan jari mengetik kata-kata yang
tidak diperlukan. Awalnya memang sangat sulit sekali. Melakukan semuanya
sendiri, menyimpan keluh kesah sendiri, menyelesaikan maslah sendiri. Tapi
ternyata, tidak ada salahnya melakukan semuanya sendiri. Dan sekarang saya
mulai ke-enak-an dalam kesendirian ini.
Entah
ini harus saya khawatirkan atau tidak. Sekarang yang saya tahu, saya harus bisa
mencari dan membuat kebahagian saya sendiri, dan membagikannya, bukan
memintanya.
Oleh
karena itu, saya akan menggunakan media sosial ini untuk kepentingan yang lebih
positif, salah satunya seperti berbagi pengetahuan tentang craft atau hobi-hobi
saya lainnya.
Panjang
banget pembukaannya, hehee maaf ya :p
Dan
sekaraaaanggg….. saya akan membahas tentang Cleopatra Wig.
Saya
bersyukur selalu mendapatkan kesempatan dalam mengembangkan kemampuan saya
dibidang craft. Kemampuan tidak akan bisa bekerja dengan baik apabila tidak
mendapatkan kesempatan dalam meng-aplikasikannya.
Di
tempat teater yang saya ikuti, ada salah satu tugas untuk membuat kostum
Cleopatra. Dan saya menawarkan diri untuk membuat wig nya. Saya membuat wig
tersebut menggunakan manik-manik yang sering dipakai ibu-ibu dalam membuat
kerajinan perhiasan atau tas.
Saya
tidak membuatnya terlalu detail karena deadline yang diberikan cukup singkat,
jadi saya membuatnya dengan model yang sederhana. Awalnya ingin membuat
kepala-kepala-an ular seperti contoh yang tesebar di Google, tapi yaaah apa
boleh buat, saya masih belum mampu membuat suatu kerajinan tangan yang “amazing”
dalam waktu singkat.
Saya
tidak bisa memberikan step-by-step pembuatannya, karena lupa melakukan sesi
foto-foto pas masa pembuatannya. Saya kalau sudah kerja ya kerja, tidak bisa disambi
dengan kegiatan lainnya. Jadi saya hanya bisa berbagi hasil jadinya saja.
Maafkan yaa, saya hanya manusia biasa…….
Berikut
beberapa penampakan hasil jadinya….
Sources : Pribadi
Tampak depan.
Sources : Pribadi
Tampak samping.
Sources : Pribadi
Tampak belakang.
Sources : Pribadi
Manik-manik yang digunakan untuk membuat wig
Manik-manik
ini saya dapatkan di Tanah Abang blok F. Disana khusus menjual alat-alat jahit
seperti benang jahit, zipper, handle bag, serta berbagai macam dan bentuk manik-manik.
Kalau menurut saya manik-manik disana cukup lengkap, tidak perlu
berkeliling-keliling terlalu lama untuk menemukan toko manik-manik. Disana
cukup banyak kios yang menyediakan manik-manik.
Saya
beli langsung satu plastik, dihitung-hitung cukup hemat beli satu plastik dibanding
beli per-renceng.
Dan
sayangnya lagi, saya tidak memiliki foto saat wig ini dipakai oleh pemainnya.
Sedih
sih tapi tetap senang karena hasil karya saya ini dipakai saat pementasan di
Jepang.
Sekian
pembahasan saya tentang Wig Cleopatra buatan saya kali ini. Semoga kedepannya kita
semua mendapatkan kesempatan-kesempatan emas lainnya.
Keep crafting, guys!
0 komentar:
Posting Komentar